Apa itu reseller? Pasti Anda sudah sering mendengar kata “reseller”. Karena saat ini, banyak yang memanfaatkan peluang menjadi reseller untuk memulai bisnis. Siapapun Anda pasti bisa menjadi seorang reseller yang sukses jika mengetahui cara memanfaatkannya.

Ditengah persaingan mencari kerja yang semakin sulit, tidak ada salahnya untuk memilih menjadi seorang reseller. Ditambah lagi dengan situasi pandemi yang masih saja menjadi permasalahan utama di seluruh dunia saat ini. Banyak orang yang merasa mencari pekerjaan menjadi hal yang lebih sulit untuk dilakukan.

Sebenarnya, ada cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mendapat penghasilan. Yaitu dengan memulai untuk mencoba berbisnis. Meski identik dengan modal utama yang besar, nyatanya ada beberapa bisnis yang bisa Anda mulai dengan modal yang relatif kecil. Salah satu bisnisnya adalah bisnis menjadi reseller.

Dengan menjadi reseller dari suatu produk, Anda tentunya juga bisa mendapat penghasilan. Maraknya penggunaan social media dan market place saat ini juga bisa menjadi peluang bisnis bagi Anda. Karena menjual produk sebagai seorang reseller juga bisa dilakukan secara online lho. Mulai tertarik dengan usaha reseller? Ketahui lebih dalam mengenai apa itu reseller dan bagaimana peluang bisnisnya disini ya!

Apa Itu Reseller? Bedakan dengan Dropshipper

pengertian reseller

Mungkin sebagian dari Anda sudah cukup familier dengan kata reseller. Tetapi pasti masih ada yang bertanya-tanya sebenarnya apa itu reseller? Reseller berasal dari kata bahasa inggris ‘re-sell’ yang berarti menjual kembali.

Seperti asal katanya, dalam bisnis ini Anda akan menjual suatu produk yang telah diproduksi oleh pihak lain yaitu supplier. Anda bisa menjual berbagai produk yang ditawarkan. Bahkan Anda bisa menjadi reseller lebih dari 1 produk. Anda juga bisa memilih lebih dari 1 supplier.

Saat mendengar istilah reseller, mungkin Anda juga sering mendengar kata dropshipper. Reseller dan dropshipper biasanya disandingkan dalam kalimat penawaran yang sejenis dari para supplier. Meski sama-sama bisa mendapatkan penghasilan, kedua istilah ini jelas memiliki arti yang berbeda.

Kalau reseller harus menyetok barang untuk menjualnya kembali, dropshipper juga bisa menjual kembali. Namun dropshipper hanya menjual dengan menggunakan media promosi tanpa harus menyetok barang. Contohnya, seorang dropshipper hanya dapat mempromosikan produk hijab yang mereka jual melalui foto atau video.

Cara Kerja Seorang Reseller

Cara Kerja Seorang Reseller

Setelah mengetahui perbedaan antara reseller dan dropshipper, saatnya Anda mengetahui bagaimana cara kerjanya. Sebagai seorang reseller, Anda sebenarnya lebih leluasa untuk memasarkan produk dibandingkan dengan seorang dropshipper.

Anda bisa memasarkan produk yang Anda beli dari supplier dengan berbagai media promosi. Jika Anda memiliki space atau tempat yang bisa dijadikan toko, Anda juga bisa menjualnya secara langsung di toko tersebut.

Baca Juga  10 Inspirasi Menu Makanan Syukuran Rumah Murah Meriah

Jangan lupakan kemudahan dari social media di era digital ini. Berjualan juga bisa dilakukan dengan lebih mudah menggunakan social media. Marketplace juga sudah menjadi sarana belanja online yang sering digunakan oleh masyarakat. Anda tentunya bisa memanfaatkan peluang ini untuk memperluas promosi dan penjualan.

Ada berbagai keuntungan yang akan Anda dapatkan saat menjadi seorang reseller. Namun, setiap hal pasti memiliki untung dan rugi. Begitu pula pada bisnis reseller ini. Untuk mengetahui apa saja keuntungan dan kekurangan menjadi reseller, Anda bisa menyimaknya dibawah ini

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Reseller

Keuntungan dan Kerugian Menjadi Reseller

Layaknya memulai sebuah bisnis, semuanya pasti memiliki untung rugi. Bukan hanya dari segi materi, tetapi juga dari berbagai hal lainnya. Sebelum memutuskan untuk memulai bisnis reseller, ketahui terlebih dahulu bagaimana untung ruginya.

Setelah mengetahui apa itu reseller, kenali berbagai keuntungan dan kekurangan yang ada pada bisnis ini:

Keuntungan Menjadi Reseller

• Bisa dapat diskon khusus dari supplier

Pihak supplier atau distributor biasanya akan memberikan paket atau diskon khusus bagi reseller. Tentunya, harga ini jauh lebih murah dan tidak akan diberikan kepada konsumen yang membeli secara ecer.

• Bisa menentukan harga jual sendiri

Karena mendapat harga lebih murah dari supplier, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menaikkan harga. Anda bisa menjual lagi dengan harga yang sama dengan distributor ataupun dengan harga yang lebih tinggi. Menentukan harga jual sendiri adalah salah satu keuntungan saat Anda memilih menjadi seorang reseller.

• Bisa menyetok barang

Stok barang yang selalu tersedia juga bisa menjadi nilai tambah. Selain karena Anda bisa melakukan promosi lebih mudah, pembeli juga tidak perlu menunggu lama saat akan membeli produk yang Anda jual. Sehingga tentu saja Anda bisa memproses pemesanan lebih cepat.

Baca Juga  7 Menu Health's Kitchen Jakarta yang Terjamin Rasanya
• Bisa mengetahui kualitas produk

Karena menyetok barang secara langsung, Anda tentunya bisa mengetahui kualitas produk yang Anda jual. Dengan demikian, Anda tidak perlu khawatir menjual barang yang kualitasnya saja tidak Anda ketahui. Sehingga membuat promosi yang Anda lakukan lebih mudah dan rasa kepercayaan konsumen lebih meningkat.

• Bisa menjualnya lagi kepada reseller atau dropshipper

Manfaat menjadi reseller yang menyetok barang dalam jumlah banyak lainnya adalah Anda bisa menjualnya lagi secara grosir. Anda bisa menjualnya lagi kepada orang yang mau menjadi reseller atau dropshipper dari produk yang Anda jual.

Kekurangan Menjadi Reseller

Kekurangan Menjadi Reseller

• Butuh modal yang cukup besar

Untuk memulai menjadi menjadi seorang reseller, Anda tentunya memerlukan modal awal. Modal ini digunakan untuk menyetok atau melakukan pengambilan barang dari supplier.

Biasanya, ditawarkan beberapa paket dengan jumlah harga dan total produk yang berbeda. Anda bisa memilih paket yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda.

• Harus menyediakan tempat untuk display produk

Karena seorang reseller harus menyetok barang dalam jumlah yang cukup banyak, Anda butuh tempat untuk menyimpannya. Tapi, Anda juga bisa memutuskan untuk membuka outlet atau toko untuk mempermudah penjualan.

Baca Juga  5 Tips Memilih Tempat Catering Diet Jakarta Selatan Terbaik
• Resiko produk tidak laku atau dead stock

Menyetok atau menyediakan barang dalam jumlah cukup besar berarti harus siap dengan resiko yang satu ini. Ya, istilah ini dikenal dengan kata dead stock atau stok barang yang menumpuk karena tidak laku.

Berbagai hal bisa mempengaruhi terjadinya dead stock, tapi sebaiknya jangan sampai hal ini terjadi. Lakukan promosi dan tingkatkan penjualan semaksimal mungkin.

Karena bisa saja kualitas barang yang Anda simpan akan menurun dan berkurang kualitasnya jika disimpan terlalu lama. Apalagi jika Anda menjadi reseller produk makanan. Resiko barang mengalami kadaluarsa perlu Anda waspadai.

Peluang Bisnis Menjadi Reseller Makanan

Peluang Bisnis Menjadi Reseller Makanan

Banyak produk yang bisa Anda jual lagi saat menjadi reseller, tapi sebaiknya carilah produk yang banyak disukai dan dibutuhkan. Makanan tentu saja menjadi pilihan produk yang bisa Anda jual kembali.

Banyak brand makanan yang sudah memiliki “nama” yang cukup terkenal. Ini bisa menjadi peluang bisnis yang patut Anda coba. Selain banyak digemari dan dibutuhkan, memilih brand yang sudah cukup dikenal juga akan membuat sarana promosi lebih mudah dilakukan.

Baca Juga  3 Tips Memilih Jasa Catering Murah Jakarta Berkualitas

Menjual makanan masih menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Selain selalu dibutuhkan semua orang, saat ini inovasi dan selera masyarakat semakin meningkat. Dengan perkembangan dunia digital, cara menjadi reseller makanan di era digital ini menjadi lebih mudah. Agar usaha Anda semakin berkembang, simak tipsnya dibawah ini.

Cara Menjadi Reseller Makanan di Era Digital

Cara Menjadi Reseller Makanan di Era Digital

Cara menjadi reseller makanan di era digital sangat mudah. Apapun profesi Anda dan berapapun usia Anda pasti bisa menjalankan bisnis ini. Anda tentunya bisa memulai usaha di bidang makanan dengan menjadi reseller.

Di era digital seperti ini, sarana promosi menjadi lebih mudah dan bisa diakses semua orang. Hal ini pastinya sangat membantu bagi Anda yang sedang berjuang untuk mendapatkan pemasukan tambahan atau yang memutuskan mejadi pengusaha sepenuhnya. Berikut ini beberapa cara yang harus Anda lakukan agar sukses menjadi reseller makanan di era digital:

Baca Juga  Jasa Catering Nasi Kotak Jakarta: Halal, dan Berkualitas

• Buat akun bisnis untuk toko di social media dan market place

Belanja online saat ini sudah menjadi hal yang lumrah untuk dilakukan. Banyak masyarakat yang memilih belanja secara online karena lebih mudah dan tidak ribet. Anda bisa memanfaatkan cara ini untuk menjual makanan di social media dan marketplace. Buatlah akun bisnis Anda dan mulailah menjual produk makanan yang Anda jual secara online.

• Rutin kelola akun sosial media dan marketplace

Kelola akun social media dan market place Anda secara rutin. Posting foto dan video yang merupakan sarana promosi dari supplier di seluruh akun yang Anda buat. Jangan lupa untuk selalu mengecek akun social media dan market place Anda setiap hari.

Pastikan untuk membalas komentar atau pertanyaan dari calon konsumen secepat dan sejelas mungkin. Buatlah mereka agar lebih tertarik dengan produk yang Anda jual. Anda juga bisa memanfaatkan sarana promosi seperti menggunakan Facebook Ads dan Instagram Ads.

baner WA